Minggu, 27 April 2014

Keteguhan Hati

"Keteguhan Hati"





BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik.
Hiruk pikuk kehidupan manusia sekarang ini dengan berbabagai macam problematikanya, akan memiliki dampak negatif, dan pasti memiliki dampak positif. Sebagian ada yang menyikapi dengan frustasi (keluar dari jalan Allah) dan ada pula yang menyikapi dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ini berarti Allah masih memberikan kesempatakan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya dan selalu dapat memperbaiki diri yang diawali dengan muhasabatun nafs (introspeksi diri).
Kita sebagai bagian dari masyarakat, tentunya memiliki keinginan agar rakyat bangsa ini, selamat dunia dan akhirat, menjadi masayarakat yang adil, makmur, sejahtera, diberkahi dan diridhai Allah. Hal ini disebabkan karena manusia yang diridhai Allah merupakan cita-cita tertinggi masyarakat khususnya ummat Islam.
Namun usaha kita untuk menjadi masyarakat yang diridhai Allah ini belum pernah terlihat eksistensinya dalam keseharian kita. Salah satu contoh adalah penerapan aqidah dan keimanan. Aqidah dan keimanan yang merupakan pondasi umat Islam di Dunia ini dengan cepatnya mudah goyah, hanya karena urusan perut dan dibawah perut. Sehingga sering membuat manusia gelap mata dan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah sehingga manusia tidak akan pernah bisa menjadi orang bertaqwa. Padahal kunci menjadi muslim yang diridhai Allah adalah Iman dan Taqwa

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai iman dan taqwa dalam mencari ridha Allah serta keteguhan hati manusia dalam mengejar kunci sukses baik didunia maupun diakhirat.

1.3    Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pendidikan agama Islam serta memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai iman dan taqwa serta keteguhan hati manusia dalam mengejar kunci sukses baik didunia maupun diakhirat.

1.4    Manfaat
Atas pembuatan makalah ini, diharapkan pembaca mendapat berbagai manfaat dan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Contoh manfaat yang dapat diterima:
Ø  Memotivasi diri dalam mengejar kesuksesan.
Ø  Mendekatkan diri kepada Allah.
Ø  Meningkatkan Iman & Taqwa.
Ø  Menerapkan kegiatan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Ø  Menjauhi hal-hal negatif.
Ø  Meningkatkan keteguhan hati.
Ø  Selalu optimis.
Ø  Membebaskan pikiran dari pengalaman negatif.
Ø  Menetapkan nilai hidup sesuai suara hati.
Ø  Menempatkan sudut pandang dari hati.
Ø  Melakukan perbuatan positif.


BAB II
PEMBAHASAN
1.1    Landasan Teori
Kekuatan manusia itu bukan hanya dalam akal pikirannya, bukan hanya dalam ucapannya, bukan hanya dalam kekuatan fisiknya, tetapi yang lebih utama adalah kekuatan keteguhan hatinya. Keteguhan hati adalah hal yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam hidup ini, baik dalam kehidupan spiritualitas maupun dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia.
Sayangnya, banyak diantara kita yang kurang menyadari atau mengabaikan pentingnya kekuatan keteguhan hati. Akibatnya, kita mudah terjebak dalam model-model kehidupan yang melupakan hati nurani. Mudah mengabaikan nilai-nilai spiritualitas kebenaran, demi meraih tujuan kesuksesan. Yang terjadi kemudian adalah berkembangnya penyakit masyarakat seperti, tindak penyelewengan, penyalahgunaan kekuasaan, korupsi, kejahatan, penipuan, Illegal Loging, dll. Inilah sesungguhnya pribadi-pribadi yang membiarkan keteguhan hatinya terkikis oleh pengaruh eksternal maupun internal dalam kehidupan.

1.2    Pengertian Keteguhan Hati
Keteguhan hati adalah kekuatan "istiqamah" atau konsisten atas petunjuk kebenaran yang bersumber dari suara hati nurani dalam setiap langkah kehidupan. Dengan kata lain, dapat selalu "inline" atau beredar dalam garis edar orbit kehidupan yang berpusat pada hati nurani. Keteguhan hati dapat berarti teguh dalam keyakinan keimanan kepada Allah SWT, tetap komitmen terhadap ajaran-ajaran-Nya, teguh dalam memegang prinsip-prinsip kebenaran dan kuat dalam memperjuangkan keyakinan yang bersumber dari hati nuraninya. Keteguhan hati = kunci sukses.


1.3    Manfaat Keteguhan Hati
Keteguhan hati sangat penting karena menjadi syarat dalam menggapai keberhasilan seseorang baik dalam karier, hidup dan Bisnis. Bahkan keteguhan hati dapat mengantarkan seseorang meraih kebijaksanaan dan kemuliaan dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki keteguhan hati akan memiliki keteguhan Iman, karena hati adalah tempat bersemayamnya Iman. Dengannya kita dapat berkomunikasi dan mendekatkan diri dengan Sang Khaliq. Keteguhan hati dapat mengantarkan manusia meraih kemuliaan dalam kehidupan dunia dan akhiratnya juga.
Keteguhan hati menjadi cermin kepribadian seseorang, karena menunjukkan keyakinan kebenaran yang ditempuhnya. Keteguhan hati merupakan pendorong motivasi, sehingga memudahkan mencapai tujuannya. Keteguhan hati dapat melahirkan keteguhan iman dan ketakwaan. Mampu mendengarkan bisikan hati dalam kebenaran dan kebaikan, tidak mudah tergoda dengan tawaran dan jebakan hawa nafsu dan ego pribadi, tidak mudah dibelokkan oleh tujuan yang tidak sesuai dengan keyakinan hatinya. Ketika terlanjur melakukan kesalahan, akan segera kembali pada kebenaran ketika diingatkan oleh suara hati nurainya terdalam. Inilah pentingnya mempertahankan keteguhan hati.
Siapapun yang ingin meriah kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin mencapai tujuan keberhasilan dalam karier, hidup dan bisnis, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin mengibarkan panji-panji kemuliaan dan keagungan dalam kehidupan, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Tanpa keteguhan hati, kita tidak akan dapat mencapai keberhasilan yang bermakna tinggi.



1.4    Faktor yang meruntuhkan Keteguhan Hati
1.             Memperturutkan Ego dan Nafsyu.
Ego dan nafsu cenderung membawa manusia pada sisi materialsme. Memperturutkan ego dan nafsu akan membawa manusia terlalu cinta dunia dan melupakan akhiratnya. Akibatnya kita mudah dijangkiti dengan berbagai penyakit hati. Mudah terjebak dalam penyakit hati seperti ambisi berlebihan terhadap kekuasaan dan harta kekayaan hingga menghalalkan segala cara, mengejar karier atau menjalankan Bisnis dengan mengabaikan nilai-nilai kebenaran, memperturutkan hawa nafsyu duniawinya yang berlebihan lainnya. Penyakit hati inilah yang akhirnya menggerogoti keteguhan hati seseorang.
2.    Membiarkan Kesalahan.
Melakukan kesalahan-kesalahan meskipun kecil dalam tingkah laku, mapun tindakan janganlah dianggap hal biasa. Kalau hal ini dibiarkan terus menerus dapat menjadi kebiasaan dan akhirnya dengan mudah tergoda melakukan kesalahan dan penyimpangan lebih besar lagi. Mungkin awalnya hanya korupsi ratusan ribu rupiah misalnya, kalau kita biarkan, lain waktu akan berani korupsi jutaan rupiah. Kalau tetap dibiarkan lama-kelamaan korupsinya menjadi ratusan juta rupiah dan bahkan milyaran rupiah. Sebaiknya ketika kita melakukan kesalahan, sekecil apapun segera kembali pada kebenaran. Karena sesungguhnya suara hati nurani terdalam telah mengingatkan kita untuk kembali pada kebenaran.
3.    Lingkungan Kehidupan.
Berbagai pengaruh lingkungan dari luar, misalnya pengaruh negatif dari sarana informasi, tontotan, gaya hidup, tuntutan kehidupan modern yang sangat konsumstif dan lain sebagainya dapat melemahkan keteguhan hati.

1.5    Sikap Keteguhan Hati Rasulullah SAW.
Pada masa-masa awal dakwah Rasulullah SAW di Mekkah, terjadi kegelisahan di antara kaum Quraisy akibat syiar Islam yang gencar disampaikan Rasulullah SAW. Saat itu, Rasulullah SAW ditakdirkan Allah SWT berada di bawah lindungan pamannya, Abu Thalib, yang merupakan salah satu tokoh Quraisy yang disegani.
Demi tujuan melenyapkan cahaya Islam, akhirnya kaum kafir Quraisy pun bersepakat untuk membunuh Rasulullah SAW. Namun, sebelum melakukannya, mereka berusaha menjumpai Abu Thalib terlebih dahulu. Suatu saat para pembesar Quraisy datang kepada Abu Thalib. Mereka lalu mengatakan, “Keponakan anda mencaci-maki sesembahan dan agama kami, menyebut kami orang-orang jahil (bodoh). Dia juga mengatakan bahwa nenek moyang kami adalah orang-orang sesat. Sekarang hukum dia atau biar kami yang melakukan. Kami tidak bisa bersabar lagi menghadapinya.”
Abu Thalib menyadari situasi gawat yang dihadapinya. la memanggil keponakan tercintanya dan menceritakan semua yang dikatakan oleh para pembesar Quraisy. la berkata, “Jagalah dirimu dan diriku dan jangan membebaniku dengan sesuatu yang melebihi kemampuanku.”
Mendengar hal itu, dengan tenang dan teguh hati, Rasulullah SAW menjawab, “Walaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku berpaling dari risalah yang aku bawa, aku tidak akan berhenti sampai Allah SWT mengantarkan aku pada kejayaan Islam atau aku binasa karenanya.“ Tersentuh oleh nada tinggi dari jawaban keponakan tersayangnya, Abu Thalib menjawab, “Lakukan apa yang ingin kamu lakukan! Demi Tuhan Pemelihara Ka’bah, aku tidak akan menyerahkanmu pada mereka.”
Sungguh luar biasa keteguhan hati Rasulullah SAW. Beliau hanya takut pada Allah SWT semata, padahal saat itu pengikutnya masih sedikit sekali.
BAB III
PENUTUP
1.1    Kesimpulan
”Keteguhan hati adalah sumber kekuatan pribadi ‘tuk mewujudkan ‘mimpi’!” Logikanya, kita semua sudah dibekali oleh Allah SWT kemampuan yang tak terhingga, tinggal bagaimana caranya kita menggali kekuatan tsb. Tanpa keteguhan hati atau tekad yang kuat segala effort kita juga tak akan pernah mencapai hasil yang maksimal. Bayangkan saja, tanpa tekad yang kuat atau keteguhan hati ini, ‘mimpi’ sebesar apapun, ide bisnis sebagus apapun, peluang usaha yang ada di depan mata pun tak akan pernah dapat terwujud. Karena yang namanya memulai usaha selalu akan terbentur oleh hambatan-hambatan yang harus dihadapi dengan tekad kuat & keteguhan hati untuk mencari jalan keluarnya.
Mereka yang memiliki keteguhan hati tidak akan mudah putus asa, tindakan nya selalu tenang, tanpa buru-buru ataupun bimbang karena mereka sadar bahwa sukses adalah masalah waktu saja. Perjalananan hidup itu selalu ada cobaan, karena itu jalanilah hidup dengan keteguhan hati dan kesabaran.
1.2    Saran
Didunia ini tidak seorangpun unggul dalam segala bidang setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu manusia harus bekerjasama untuk saling melengkapi.
Manusia memang ditakdirkan untuk tunduk pada dimensi waktu dan ruang, sehingga kebaikan dan keberhasilan yang kita harapkan akan datang apabila saatnya telah tiba. Jadi bersabarlah apabila saatnya telah tiba. Tidak perlu merekayasa dengan cari jalan pintas yang menghalalkan cara yang kotor. Segala sesuatu yang diperoleh secara tidak wajar, apalagi telah sangat merugikan orang banyak, pasti akan mendatangkan malapetaka bagi orang itu di kemudian hari.


DAFTAR PUSTAKA

2 komentar:

  1. contoh keteguhan hati apa gan...

    BalasHapus
  2. Ntah apa yang memasuki mu. Hingga kau tega mengkhianati ku, yg tulus mencintai mu

    BalasHapus