"Keteguhan Hati"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Generasi muda adalah
tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar
sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini
memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang
lebih baik.
Hiruk pikuk kehidupan
manusia sekarang ini dengan berbabagai macam problematikanya, akan memiliki
dampak negatif, dan pasti memiliki dampak positif. Sebagian ada yang menyikapi
dengan frustasi (keluar dari jalan Allah) dan ada pula yang menyikapi dengan
lebih mendekatkan diri kepada Allah. Ini berarti Allah masih memberikan
kesempatakan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya dan selalu dapat
memperbaiki diri yang diawali dengan muhasabatun nafs (introspeksi diri).
Kita sebagai bagian dari
masyarakat, tentunya memiliki keinginan agar rakyat bangsa ini, selamat dunia
dan akhirat, menjadi masayarakat yang adil, makmur, sejahtera, diberkahi dan
diridhai Allah. Hal ini disebabkan karena manusia yang diridhai Allah merupakan
cita-cita tertinggi masyarakat khususnya ummat Islam.
Namun usaha kita untuk menjadi masyarakat yang
diridhai Allah ini belum pernah terlihat eksistensinya dalam keseharian kita.
Salah satu contoh adalah penerapan aqidah dan keimanan. Aqidah dan keimanan
yang merupakan pondasi umat Islam di Dunia ini dengan cepatnya mudah goyah,
hanya karena urusan perut dan dibawah perut. Sehingga sering membuat manusia
gelap mata dan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah sehingga manusia
tidak akan pernah bisa menjadi orang bertaqwa. Padahal kunci menjadi muslim
yang diridhai Allah adalah Iman dan Taqwa
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai iman dan taqwa dalam
mencari ridha Allah serta keteguhan hati manusia dalam mengejar kunci sukses
baik didunia maupun diakhirat.
1.3
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas pendidikan agama Islam serta memberi pengetahuan kepada pembaca
mengenai iman dan taqwa serta keteguhan hati manusia dalam mengejar kunci sukses
baik didunia maupun diakhirat.
1.4
Manfaat
Atas pembuatan makalah ini, diharapkan pembaca
mendapat berbagai manfaat dan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh manfaat yang dapat diterima:
Ø Memotivasi diri
dalam mengejar kesuksesan.
Ø Mendekatkan diri
kepada Allah.
Ø Meningkatkan
Iman & Taqwa.
Ø Menerapkan
kegiatan positif dalam kehidupan sehari-hari.
Ø Menjauhi hal-hal
negatif.
Ø Meningkatkan keteguhan hati.
Ø Selalu optimis.
Ø Membebaskan pikiran dari pengalaman negatif.
Ø Menetapkan nilai hidup sesuai suara hati.
Ø Menempatkan sudut pandang dari hati.
Ø Melakukan perbuatan positif.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Landasan
Teori
Kekuatan manusia itu bukan hanya
dalam akal pikirannya, bukan hanya dalam ucapannya, bukan hanya dalam kekuatan
fisiknya, tetapi yang lebih utama adalah kekuatan keteguhan hatinya. Keteguhan
hati adalah hal yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam hidup ini, baik dalam
kehidupan spiritualitas maupun dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia.
Sayangnya, banyak diantara kita
yang kurang menyadari atau mengabaikan pentingnya kekuatan keteguhan hati.
Akibatnya, kita mudah terjebak dalam model-model kehidupan yang melupakan hati
nurani. Mudah mengabaikan nilai-nilai spiritualitas kebenaran, demi meraih
tujuan kesuksesan. Yang terjadi kemudian adalah berkembangnya penyakit
masyarakat seperti, tindak penyelewengan, penyalahgunaan
kekuasaan, korupsi, kejahatan, penipuan, Illegal Loging, dll. Inilah sesungguhnya pribadi-pribadi
yang membiarkan keteguhan hatinya terkikis oleh pengaruh eksternal maupun
internal dalam kehidupan.
1.2
Pengertian
Keteguhan Hati
Keteguhan hati adalah kekuatan "istiqamah" atau konsisten atas petunjuk kebenaran
yang bersumber dari suara hati nurani dalam setiap langkah kehidupan. Dengan
kata lain, dapat selalu "inline" atau beredar dalam garis edar orbit
kehidupan yang berpusat pada hati nurani. Keteguhan hati dapat berarti teguh
dalam keyakinan keimanan kepada Allah SWT, tetap komitmen terhadap
ajaran-ajaran-Nya, teguh dalam memegang prinsip-prinsip kebenaran dan kuat
dalam memperjuangkan keyakinan yang bersumber dari hati nuraninya. Keteguhan
hati = kunci sukses.
1.3
Manfaat
Keteguhan Hati
Keteguhan hati sangat penting
karena menjadi syarat dalam menggapai keberhasilan seseorang baik dalam karier,
hidup dan Bisnis. Bahkan keteguhan hati dapat mengantarkan seseorang meraih
kebijaksanaan dan kemuliaan dalam kehidupan. Seseorang yang memiliki keteguhan
hati akan memiliki keteguhan Iman, karena hati adalah tempat bersemayamnya
Iman. Dengannya kita dapat berkomunikasi dan mendekatkan diri dengan Sang
Khaliq. Keteguhan hati dapat mengantarkan manusia meraih kemuliaan dalam
kehidupan dunia dan akhiratnya juga.
Keteguhan hati menjadi cermin
kepribadian seseorang, karena menunjukkan keyakinan kebenaran yang ditempuhnya.
Keteguhan hati merupakan pendorong motivasi, sehingga memudahkan mencapai
tujuannya. Keteguhan hati dapat melahirkan keteguhan iman dan ketakwaan. Mampu
mendengarkan bisikan hati dalam kebenaran dan kebaikan, tidak mudah tergoda
dengan tawaran dan jebakan hawa nafsu dan ego pribadi, tidak mudah dibelokkan
oleh tujuan yang tidak sesuai dengan keyakinan hatinya. Ketika terlanjur
melakukan kesalahan, akan segera kembali pada kebenaran ketika diingatkan oleh
suara hati nurainya terdalam. Inilah pentingnya mempertahankan keteguhan hati.
Siapapun yang ingin meriah
kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan, tidak boleh lepas dari
keteguhan hati. Seseorang yang ingin mencapai tujuan keberhasilan dalam karier,
hidup dan bisnis, tidak boleh lepas dari keteguhan hati. Seseorang yang ingin
mengibarkan panji-panji kemuliaan dan keagungan dalam kehidupan, tidak boleh
lepas dari keteguhan hati. Tanpa keteguhan hati, kita tidak akan dapat mencapai
keberhasilan yang bermakna tinggi.
1.4
Faktor
yang meruntuhkan Keteguhan Hati
1.
Memperturutkan
Ego dan Nafsyu.
Ego dan nafsu cenderung membawa
manusia pada sisi materialsme. Memperturutkan ego dan nafsu akan membawa
manusia terlalu cinta dunia dan melupakan akhiratnya. Akibatnya kita mudah
dijangkiti dengan berbagai penyakit hati. Mudah terjebak dalam penyakit hati
seperti ambisi berlebihan terhadap kekuasaan dan harta kekayaan hingga
menghalalkan segala cara, mengejar karier atau menjalankan Bisnis dengan
mengabaikan nilai-nilai kebenaran, memperturutkan hawa nafsyu duniawinya yang
berlebihan lainnya. Penyakit hati inilah yang akhirnya menggerogoti keteguhan
hati seseorang.
2. Membiarkan Kesalahan.
Melakukan kesalahan-kesalahan
meskipun kecil dalam tingkah laku, mapun tindakan janganlah dianggap hal biasa.
Kalau hal ini dibiarkan terus menerus dapat menjadi kebiasaan dan akhirnya
dengan mudah tergoda melakukan kesalahan dan penyimpangan lebih besar lagi.
Mungkin awalnya hanya korupsi ratusan ribu rupiah misalnya, kalau kita biarkan,
lain waktu akan berani korupsi jutaan rupiah. Kalau tetap dibiarkan
lama-kelamaan korupsinya menjadi ratusan juta rupiah dan bahkan milyaran
rupiah. Sebaiknya ketika kita melakukan kesalahan, sekecil apapun segera
kembali pada kebenaran. Karena sesungguhnya suara hati nurani terdalam telah
mengingatkan kita untuk kembali pada kebenaran.
3. Lingkungan Kehidupan.
Berbagai pengaruh lingkungan
dari luar, misalnya pengaruh negatif dari sarana informasi, tontotan, gaya
hidup, tuntutan kehidupan modern yang sangat konsumstif dan lain sebagainya
dapat melemahkan keteguhan hati.
1.5
Sikap
Keteguhan Hati Rasulullah SAW.
Pada masa-masa awal
dakwah Rasulullah SAW di Mekkah, terjadi kegelisahan di antara kaum Quraisy
akibat syiar Islam yang gencar disampaikan Rasulullah SAW. Saat itu, Rasulullah
SAW ditakdirkan Allah SWT berada di bawah lindungan pamannya, Abu Thalib, yang
merupakan salah satu tokoh Quraisy yang disegani.
Demi tujuan melenyapkan
cahaya Islam, akhirnya kaum kafir Quraisy pun bersepakat untuk membunuh
Rasulullah SAW. Namun, sebelum melakukannya, mereka berusaha menjumpai Abu
Thalib terlebih dahulu. Suatu saat para pembesar Quraisy datang kepada Abu
Thalib. Mereka lalu mengatakan, “Keponakan anda mencaci-maki sesembahan dan
agama kami, menyebut kami orang-orang jahil (bodoh). Dia juga mengatakan bahwa
nenek moyang kami adalah orang-orang sesat. Sekarang hukum dia atau biar kami
yang melakukan. Kami tidak bisa bersabar lagi menghadapinya.”
Abu Thalib menyadari
situasi gawat yang dihadapinya. la memanggil keponakan tercintanya dan
menceritakan semua yang dikatakan oleh para pembesar Quraisy. la berkata,
“Jagalah dirimu dan diriku dan jangan membebaniku dengan sesuatu yang melebihi
kemampuanku.”
Mendengar hal itu,
dengan tenang dan teguh hati, Rasulullah SAW menjawab, “Walaupun mereka meletakkan
matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku berpaling
dari risalah yang aku bawa, aku tidak akan berhenti sampai Allah SWT
mengantarkan aku pada kejayaan Islam atau aku binasa karenanya.“
Tersentuh oleh nada tinggi dari jawaban keponakan tersayangnya, Abu Thalib
menjawab, “Lakukan apa yang ingin kamu lakukan! Demi Tuhan Pemelihara Ka’bah,
aku tidak akan menyerahkanmu pada mereka.”
Sungguh luar biasa keteguhan hati Rasulullah SAW. Beliau hanya
takut pada Allah SWT semata, padahal saat itu pengikutnya masih sedikit sekali.
BAB III
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
”Keteguhan hati adalah sumber kekuatan pribadi
‘tuk mewujudkan ‘mimpi’!” Logikanya, kita semua sudah dibekali oleh Allah SWT
kemampuan yang tak terhingga, tinggal bagaimana caranya kita menggali kekuatan
tsb. Tanpa keteguhan hati atau tekad yang kuat segala effort kita juga tak akan
pernah mencapai hasil yang maksimal. Bayangkan saja, tanpa tekad yang kuat atau
keteguhan hati ini, ‘mimpi’ sebesar apapun, ide bisnis sebagus apapun, peluang
usaha yang ada di depan mata pun tak akan pernah dapat terwujud. Karena yang
namanya memulai usaha selalu akan terbentur oleh hambatan-hambatan yang harus
dihadapi dengan tekad kuat & keteguhan hati untuk mencari jalan keluarnya.
Mereka yang memiliki keteguhan hati tidak akan
mudah putus asa, tindakan nya selalu tenang, tanpa buru-buru ataupun bimbang
karena mereka sadar bahwa sukses adalah masalah waktu saja. Perjalananan hidup
itu selalu ada cobaan, karena itu jalanilah hidup dengan keteguhan hati dan
kesabaran.
1.2
Saran
Didunia ini tidak seorangpun unggul dalam segala
bidang setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh
karena itu manusia harus bekerjasama untuk saling melengkapi.
Manusia memang ditakdirkan untuk tunduk pada
dimensi waktu dan ruang, sehingga kebaikan dan keberhasilan yang kita harapkan
akan datang apabila saatnya telah tiba. Jadi bersabarlah apabila saatnya telah
tiba. Tidak perlu merekayasa dengan cari jalan pintas yang menghalalkan cara
yang kotor. Segala sesuatu yang diperoleh secara tidak wajar, apalagi telah
sangat merugikan orang banyak, pasti akan mendatangkan malapetaka bagi orang
itu di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
contoh keteguhan hati apa gan...
BalasHapusNtah apa yang memasuki mu. Hingga kau tega mengkhianati ku, yg tulus mencintai mu
BalasHapus